8cm temu kunci, dimemarkan; 5 1/2 sendok teh garam; 1 sendok makan gula pasir; 3.000 ml air; 1/2 sendok makan bawang goreng untuk taburan; CARA MEMASAK SAYUR BENING OYONG KACANG PANJANG : Didihkan air. Masukkan bawang merah dan temu kunci. Rebus sampai harum. Masukkan oyong, wortel, dan kacang panjang. Aduk sampai empuk. Tambahkan garam dan
z9vH. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 7ec71fcc-0b76-11ee-9340-475a5a564e56 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Makanan di Kota Makassar tidak melulu ikang bakar, coto, atau sop saudara. Ada juga beragam kue tradisional yang bisa Anda cicipi jika berkunjung khas masyarakat Bugis-Makassar terkenal dengan rasanya yang khas, manis, dan gurih. Pokoknya, makan satu saja tidaklah Bugis Makassar dikenal sebagai kaum cendekiawan berintelektual tinggi. Makna filosofis marak mengisi nilai kebudayaan. Mulai dari kebiasaan hingga acara-acara adat. Semuanya memiliki maknanya tersendiri. Bahkan termasuk kue yang disajikan bagi tamu. Tulisan kali ini akan membahas mengenai jenis-jenis kue tradisional khas Bugis-Makassar. Di antaranya sangat sesuai menemani Anda untuk berbuka puasa. Jangan lupa juga untuk menyimak maknanya. Makanan akan terasa lebih lezat jika ada kisah yang Barongko Dalam upacara adat orang Bugis dan Makassar, seperti sunatan, akikah, dan pesta penikahan, barongko termasuk kue dasarnya adalah pisang kapok, dihaluskan dengan bahan lainnya seperti gula pasir, santan kental, telur, garam, dan perisa vanili. Dibungkus dengan daun pisang dengan pola segitiga. Enak jika dihidangkan dingin. Itulah mengapa barongko sering ditemukan selama bulan suci Ramadan. Sebabnya cocok dihidangkan sebagai makanan pembuka mengandung filosofis yang mendalam. Merupakan singkatan dari bahasa bugis, barangku mua udoko. Dalam bahasa Indonesia berarti barangku sendiri yang tersebut mendasari filsafat utama dalam budaya Bugis-Makassar, yaitu Siri' harga diri. Jadi, membungkus "barangku" adalah menjaga harga diri yang merupakan nilai utama dari Siri.' 1 2 3 4 Lihat Foodie Selengkapnya
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 7de25af9-0b76-11ee-b566-69625673744b Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.