KunciJawaban Intan Pariwara Kelas 12 PPKN Edisi Lama Jikakedepan masih terjadi kerusuhan atau teror, maka sudah saatnya juga aparat keamanan bertanggungjawab. "Sudah saatnya pula Kapolri harus bertanggung jawab karena tidak mampu menjamin keselamatan dan keamanan seluruh warga negara Indonesia di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia," tukasnya. MencerdaskanKehidupan Masyarakat. 3. jika sering terjadi demo atau kerusuhan, maka harga komoditas perkebunan ini juga berpengaruh dan turun. Jika tidak, banyak yang tak mau menjadi guru Padahal terlalu sering keramas ternyata berdampak buruk Supaya rambut kita tidak gatal, bersih, dan tidak berminyak, kita perlu rutin keramas. Minggu, 17 Juli 2022 jikasering terjadi kerusuhan maka kehidupan masyarakat menjadi tidak . stabil Setiapmasyarakat di seluruh penjuru dunia memiliki fenomena kehidupannya tersendiri. Entah itu di Eropa atau bahkan di Amerika sekali pun, meski negara hollywood ini sudah terkenal dengan gaya Inimenunjukkan bahwa bahasa adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan masyarakat dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Tidak terkecuali suku Jawa yang juga memiliki bahasanya sendiri. Kerusuhan dan tawuran yang akhir-akhir ini sering terjadi bukan tidak mungkin disebabkan oleh jenis permainan anak yang cenderung mempengaruhi mereka Jikasering terjadi kerusuhan maka kehidupan masyarakat menjadi tidak - 14632417 lailaindri lailaindri 01.03.2018 PPKn Sekolah Dasar terjawab Jika sering terjadi kerusuhan maka kehidupan masyarakat menjadi tidak 2 Lihat jawaban Iklan Sebuahtulisan yang sudah tertulis mendekati kebenaran, betapa tidak setelah pemilihan presiden, masyarakat menjadi binggung, mengapa semua calon menj Jika Terjadi Kerusuhan Besar Siapa yang Bertanggung Jawab Halaman 1 - Kompasiana.com E Konflik terjadi dalam lingkup masyarakat luas, sedangkan kekerasan terjadi antara suami-istri 20. Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Tidak dilakukan penahanan terhadap pelaku tindak kekerasan karena ia anak seorang pejabat tinggi. (2) Semua biaya perawatan korban kekerasan selama di rumah sakit ditanggung oleh keluarga pelaku. fu5R. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Terkadang di dalam hubungan dan interaksi sosial antar manusia tak berjalan dengan baik. Banyak konflik dan perselisihan sangat mungkin terjadi, baik itu dalam keluarga, tempat kerja, pertemanan, masyarakat maupun organisasi. Cara menangani konflik pun menjadi penting dan wajib diketahui. Apalagi ampak konflik pun bisa sangat berbahaya bahkan dapat mengancam keberlangsungan manusia. Bayangkan saja, jika konflik skala kecil saja bisa membuat dua orang terluka atau kehilangan nyawa. Lantas bagaimana jika skala konflik yang terjadi mencapai antar negara atau wilayah, maka jumlah korban dan kerusakan pun akan bisa lebih besar. Lalu bagaimana sih cara mengatasinya? Yuk simak ulasannya di bawah ini ya Sedulur. BACA JUGA Mobilitas Sosial Pengertian, Bentuk, Dampak & Contohnya Solusi konflik Konflik merupakan sebuah masalah sosial yang banyak terjadi di masyarakat. Biasanya ada dua jenis konflik yang sering terjadi, yakni konflik horizontal dan konflik vertikal. Dalam menangani dua jenis konflik tersebut, setidaknya ada lebih dari 5 cara menangani konflik yang bisa Sedulur lakukan seperti di bawah ini. 1. Diskusi Cara pertama untuk menangani konflik adalah dengan melakukan diskusi. Lakukan diskusi dengan orang yang terlibat konflik dengan kepala dingin agar bisa menemukan solusi yang tepat untuk kedua pihak. Pilih tempat yang nyaman untuk mengungkapkan argumen dan keinginan masing-masing. Gunakan kalimat yang tidak menyinggung dan memancing emosi lawan bicara Sedulur. 2. Memprioritaskan Hubungan Baik Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengangani konflik adalah dengan menjaga dan memprioritaskan hubungan baik dengan orang lain. Ketika seseorang mampu memprioritaskan hubungan, makan terjadinya konflik dapat dengan mudah dihindari. 3. Menjadi Pendengar yang Baik Cara untuk menangani konflik selanjutnya adalah dengan menjadi pedengar yang baik. Berikan kesempatan kepada pihak yang sedang berkonflik untuk menyampaikan pendapat serta keinginannya masing-masing. Ketika sedang terjadi konflik, seseorang cenderung ingin lebih banyak bicara daripada mendengarkan. MAka dariitu untuk menangani sekaligus menghindari konflik sebaiknya lebih banyak mendenagrkan dari pada berbicara. 4. Jangan Menyalahkan Orang Lain Hal penting yang harus dilakukan untuk menghindari konflik adalah tidak mudah untuk menyalahkan orang lain. Dengarkan semua pihak untuk mengutakaran pendapatnya. Jika pendapat seseorang didengarkan, makan ia juga akan mudah mendengarkan pedapat orang lain. 5. Pahami Keinginan Orang yang Terlibat Konflik Keinginan dua pihak yang terlibat konflik biasanya bersebrangan. Pahami keinginan keduanya lalu cari jalan tengah untuk dapat menanganinya. usahakan untuk selalu bersikap netral dalam menangani konflik, agar semua pihak merasa memiliki peran kesempatan yang sama. 6. Negosiasi Negosiasi menjadi hal penting untuk menangani konflik yang sedang terjadi. Negosiasi dilakukan untuk mengetahui sekaligus memahami agar mampu mendapatkan solusi untuk permasalahan yang sedang terjadi. Selain itu, negosiasi juga akan mengetahui letak sumber masalah sehingga lebih mudah untuk menemukan jalan keluarnya. 7. Sampaikan Pesan dengan Tepat Menyampaikan pesan kepada pihak yang sedang konflik harus dilakukan dengan pendekatan kepada kedua pihak tanpa rasa berat sebelah. Pastikan pesan disampaikan dengan baik dan sopan tanpa menyinggung salah satu pihak. 8. Hargai Pendapat Orang Lain Hargai setiap pendapat orang lain untuk mendapatkan beberapa sudut pandang. Hal ini akan membuat Sedulur tidak mudah menghakimi pemikiran orang lain. Orang yang pendapatnya dihargai juga akan mudah menghargai pendapat orang lain juga. BACA JUGA Arti Cepu yang Biasanya Kita Temui di Media Sosial Atmanco Konflik sosial tentu sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik sosial dalam bermasyarakat tak jarang menimbulkan kekerasan fisik bahkan memakan korban jiwa. Berikut 3 cara menangani konflik sosial untuk menghindari perselisihan yang harus Sedulur ketahui. a. Menghindar Langkah pertama untuk menangani konflik sosial adalah menghindar. Beberapa orang lebih baik menghindar dari pada terlibat dalam sebuah konflik masyarakat. b. Tidak Memaksakan Kehendak Konflik biasanya terjadi karena perbedaan pendapat dan prinsip. Untuk menghindari konflik, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hindari merasa pendapat Sedulur paling benar. c. Menyesuaikan Keinginan Orang Lain Dari pada terjebak pada konflik yang bekepanjangan dalam masyarakat, beberapa orang lebih memilih untuk menyesuaikan keinginan orang lain. Cara mengatasi konflik dalam organisasi Dalam organisasi tak jarang mengalami konflik karena adanya perbedaan pandangan dan pemikiran setiap anggotanya. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk menangani konflik dalam organisasi. a. Mencari Sumber Masalah Sumber masalah adanya konflik sebuah organisasi bisa jadi disebabkan oleh seseorang atau sesuatu yang berada di luar kendali. Sebelum menuduh, alangkah baiknya terlebih dahulu mencari sumber masalah untuk menghindari perpecahan dalam organisasi. b. Lebih Banyak Mendengar Ketika terjadi konflik dalam organisasi, banyak anggota yang ingin mengungkapkan argumennya masing-masing. Untuk menangani konflik, alangkah baiknya untuk sedikit berbicara dan lebih banyak mendengar c. Tidak Menyalahkan Orang Lain Cara menangani konflik selanjutnya adalah dengan tidak mudah untuk menyalahkan orang lain. Bisa terjadinya sebuah konflik karena sesuatu di luar kendali. Lebih baik introspeksi diri dari masing-masing anggota agar konflik serupa tidak terjadi lagi. d. Membuat Keputusan Bersama Setelah mengetahui penyebab terjadinya konflik, langkah selanjutnya adalah mencari solusi permasalahan dengan mengambil keputusan secara bersama-sama. Pahami keinginan kedua pihak, lalu carilah jalan tengah tanpa condong kepada salah satunya. e. Melakukan Evaluasi Langkah terakhir untuk menangani konflik dalam organisasi adalah melakukan evaluasi. Membuat perencanaan sangat diperlukan untuk menghindari permasalahan seperti yang sudah terjadi. Evaluasi juga mampu membuat para anggota lebih berhati-hati dalam bertindak supaya menghindari adanya konflik dalam organisasi. BACA JUGA Pengertian dan Manfaat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial Penyebab Terjadinya Konflik Freepik Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik, baik dalam dunia kerja, pertemanan, keluarga hingga masyarakat. Untuk menangani konflik yang dapat menimbulkan perselisihan, Sedulur perlu mengetahui faktir-faktor penyebabnya, antara lain. a. Perbedaan Individu Perbedaan individu menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan suku, ras hingga fisik. Perbedaan prinsip dan pendapat juga memicu terjadinya konflik. Akan tetapi hal itu dapat dihindari jika seseorang atau kelompok memahami makna perbedaan, karena dalam kehidupan sosial seseorang tidak semua sejalan dengan dirinya. b. Perbedaan Kepentingan Setiap orang maupun kelompok mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang tidak akan mungkin sama. Kepentingan yang berbeda tersebut berpotensi menimbulkan konflik dalam budaya, politik, ekonomi dan sebagainya. Memahami kepentingan antar individu maupun kelompok yang berbeda akan menghindari terjadinya konflik. Dampak Konflik Sosial Usai mengetahui faktor penyebab konflik sosial yang mungkin terjadi di kehidupan bermasyarakat. Pasti kita paham bahwa masalah ini bisa memberikan dampak negatif dalam masyarakat. Berikut ini ada 3 dampak paling utama terjadinya konflik antar individu maupun kelompok Terjadinya perubahan kepribadian karena saling mempertahankan prinsip masing-masing. Renggangnya hubungan antar individu bahkan kelompok. Rusaknya harta benda dan tak jarang menimbulkan korban jiwa. BACA JUGA Ini Cara & Syarat Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan, Lengkap! Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja Pexels Sebagai kayawan, menghindari dan mengatasi konflik di tempat kerja merupakan hal yang harus diketahui. Bentuk-bentuk konflik di tempat kerja sangat bervariasi, baik konflik antar karyawan, karyawan dengan atasan dan konflik yang lainnya. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk menangani konflik yang terjadi di tempat kerja. 1. Hadapi Konflik dengan Tenang Konflik di tempat kerja memang tidak bisa dihindari, maka jalan satu-satunya adalah menghadapinya. Hadapi konflik dengan tenang dan selesaikan konflik tersebut dengan segera agar tidak semakin berlarut-larut. 2. Mencari Jalan Keluar Setelah menghadapi konflik, langkah selanjutnya adalah mencari jalan keluar. Caranya dengan meminta bantuan teman atau orang yang Anda percaya di tempat kerja untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi. Semakin cepat permasalahan mampu diatasi, makan akan semakin baik. 3. Menghindari Perselisihan Hindari perselisihan agar konflik yang terjadi tidak semakin parah. Hindari perdebatan yang yang tidak ada ujungnya dan lebih baik untuk mengalah untuk menghindari konflik semakin besar. 4. Meminta Pendapat dan Perintah dari yang Berwenang Cara selanjutnya untuk menangani konflik di tempat kerja adalah dengan meminta pendapat atau perintah dari yang berwenang. Cara ini mungkin kurang sesuai bagi sebagaian orang, akan tetapi dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. 5. Kompromi Kompromi menjadi salah satu solusi alternatif untuk menyelesaikan konflik. Meski tidak semua konflik dapat diselesaikan dengan cara kompromi, namun ini dapat menjadi salah satu alternatif. Demikianlah cara yang dapat dilakukan untuk menangani konflik yang terjadi di tempat kera, organisasi dan konflik sosial. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja! Sosiologi Info - Apa saja contoh contoh perilaku menyimpang yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat ? Nah berikut ulasannya. Sekilas Memahami Perilaku MenyimpangSecara sederhana, perilaku menyimpang adalah perilaku yang dilakukan oleh individu, warga, masyarakat yang tidak lagi tata kebiasaan, kesopaan, keluar dari nilai dan norma yang sudah disepakati bersama. Bertentangan dengan kaidah/ajaran norma Kata Para Ahli Tentang Perilaku MenyimpangKemudian, menurut Robert M Z Lawang, menjelaskan bahwa perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang menurut G Kertasapoetra, mengatakan bahwa perilaku menyimpang suatu perilaku yang diekspresikan oleh sekelompok orang anggota masyarakat yang secara sadar atau tidak sadar, tidak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku. Dan telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat. Terakhir menurut James W Van DerZanden menjelaskan perilaku menyimpang merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Walaupun masyarakat berusaha agar setiap anggotanya dapat berperilaku sesuai dengan norma dan nilai serta harapan masayrakat. Namun, dalam setiap masyarakat selalu dijumpai adanya anggota yang melakukan penyimpangan demikian, perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial adalah suatu tindakan, perilaku seseorang yang dilakukan tidak lagi sesuai dengan norma, nilai, dan kesepakatan/konsensus. Faktor Faktor Penyebab Perilaku MenyimpangAda beberapa faktor yang menjadi pemicu seseorang melakukan tindakan atau perilaku menyimpang, yaitu 1. Adanya Proses Sosialisasi yang Tidak Diserap/Tidak SempurnaSeorang individu atau manusia saat berada dan memulai berinteraksi dengan orang lain, sudah pasti akan mendapatkan nilai dan dan norma baru yang berlaku di masyarakat. Itulah yang akan diserap ke dalam kepribadian seseorang seseorang mengalami sosialisasi yang tidak bisa diserap atau tidak sempurna. Maka ia tidak akan mampu membedakan tindakan/perilaku yang pantas dan tidak pantas. Contohnya Ketika seseorang pelajar yang masih sekolah, telah menerima sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba/obat-obatan masih mengonsumsi narkoba/obat-obatan tersebut, maka ia telah melakukan penyimpangan sosial. Nah disinilah, faktor penyebabnya karena proses sosialisasi yang tidak sempurna oleh seseorang juga fenomena L*BT, adanya w*ria, dan berbagai contoh lainnya yang tidak sempurna diserap oleh Adanya Proses Sosialisasi Sub-Kebudayaan yang MenyimpangFaktor perilaku menyimpang yang dimaksud adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya dominan di kehidupan masyarakat. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai yang dimili oleh anggota kelompok, dimana bertentangan dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Contohnya Penjahat, Pejudi, Pencuri, dan Penyimpangan Proses Belajar/Meniruseseorang individu yang sudah mulai belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Disinilah, juga individu mulai mengenal orang orang, mereka yang berperilaku menyimpang. Individu tersebut akan melihat, mendapatkan proses penyerapan, yang ia lakukan juga perilaku menyimpang Ketika individu berteman/sering berinteraksi dengan para pejudi, perampok, pencuri, atau pemakai lama kelamaan ia juga akan ikut ke arah yang menyimpang, karena sering melakukan interaksi, dan proses belajar untuk meniru sudah Adanya Faktor Masyarakat Mengalami AnomiePerilaku menyimpang yang dilakukan oleh seseorang individu maupun kelompok masyarakat, karena adanya anomie. Dimana masyarakat sudah tidak ada lagi pedoman/pegangan dasar dalam melaksanakan kehidupannya. Masyarakat sudah kehilangan tatanan nilai, norma, tanpa arah lagi sehingga terjadilah penyimpangan Saat masyarakat diserang wabah pandemi, maka diawal awal masyarakat sering melakukan penyimpangan dengan tidak taat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi adanya berita hoax sana membuat masyarakat seakan tidak ada pedoman atau arah lagi, karena simpang siurnya informasi diawal-awal pandemi. 5. Adanya Faktor LabelingPemberian cap atau stempel kepada seseorang individu. Ia mendapatkan julukan ketika dianggap melakukan sebuah nilai dan norma yangsudah menjadi kesepakatan dilanggar. Contohnya Julukan yang diberikan kepada seseorang yang mencuri, suka ketika seseorang mendapatkan labeling, ia malah ada kecenderungan untuk melakukan penyimpang Perilaku Menyimpang Ada banyak contoh perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial yang ada di kehidupan masyarakat sosial itu pun sering kita jumpai di lingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Lalu apa saja contohnya ?Berikut ini beberapa contoh perilaku menyimpang yang sering kita jumpai di kehidupan masyarakat sehari-harinya, yaitu 1. Penyalahgunaan narkoba/obat-obat terlarang2. Pencurian, perampokan atau tindakan kriminal lainnya3. Melakukan penipuan4. Tawuran/bentrokan5. Korupsi/melakukan suap6. Perilaku Bullying yang dilakukan seseorang7. Masih ada warga yang buang sampah sembarangan8. Balapliar9. Pelanggaran Lalu Lintas10. Perilaku seks yang berlebihan11. Perjudian12. Pembunuhan13. Pemerkosaan14. Berhubungan badan diluar nikah/sebelum menikah15. Melakukan fitnah kepada orang lain16. Pelajar bolos sekolah17. Mabuk-mabukan yang membuat kerusuhan18. Menggunakan busana/pakaian yang tidak sesuai dengan nilai dan norma, seperti tampil seksi19. Kebiasaan mencontek saat ulangan di sekolah/kuliah20. Candu terhadap teknologi21. Ada orang yang menyinggung SARA22. Perilaku rasisme kepada orang lain23. Tidak ada toleransi antar sesama individu/kelompok24. Berperilaku sombong, angkuh25. Adanya prostitusi baik online maupun offline26. Merebut suami/istri orangNah itulah beberapa penjelasan mengenai perilaku menyimpang beserta contoh contoh fenomena sosial yang ada di kehidupan masyarakat Referensi Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020 Penyusun Sri Uji Partiwi, Jika kita membicarakan mengenai perubahan sosial sudah tentu ada pembahasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial itu sendiri. Faktor – faktor tersebut bisa berasal dari dalam atau berasal dari luar individu maupun kelompok terkait. Apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial tersebut. Secara umum, faktor perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor InternalFaktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri hingga akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan sosial pada penduduk, inovasi produk, konflik hingga PendudukSetiap individu yang tinggal dalam lingkungan masyarakat pasti mengalami proses sosial salah satunya dengan melakukan interaksi. Oleh karena itu, cepat atau lambat interaksi tersebut akan turut mengubah pola pikir masyarakat ke tingkat lebih cepat dalam hal menghadapi perubahan. Perubahan penduduk juga bisa dilihat dari jumlah penduduk yang meningkat di suatu daerah mengakibatkan menurunnya sikap ramah tamah, kelompok sekunder semakin bertambah, struktur kelembagaan lebih rumit dan masih banyak Penemuan BaruPenemuan merupakan suatu tambahan dari ilmu pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan di dunia yang sudah diverifikasi. Penemuan sendiri bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk tambahan baru yang ada di dalam kebudayaan sebab meskipun kenyataan tersebut sudah ada sebelumnya, pada kenyataannya baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan. Sebuah penemuan baru jika telah mendapat pengakuan dari masyarakat dikenal dengan sebutan inovasi dan untuk memperoleh pengakuan tersebut membutuhkan waktu yang SosialKonflik sosial juga menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan sosial. Konflik sosial akan sering terjadi di dalam sebuah lingkungan masyarakat multikultural seperti yang ada di Indonesia. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya konflik sosial di masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan seseorang, perbedaan agama, perbedaan kepentingan politik dan masih banyak lainnya. Hal ini pernah terjadi di Indonesia saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019, kasus pelanggaran HAM di Papua dan lain atau PemberontakanPemberontakan sendiri bisa menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan sosial. Sebab pemberontakan dapat mengubah sebagian besar peraturan atau tatanan yang sudah. Revolusi atau pemberontakan pernah terjadi di Indonesia yang dilakukan oleh PKI Partai Komunis Indonesia hingga mengakibatkan jatuhnya kepemimpinan di masa Orde Lama. Sebagai akibat adanya pemberontakan tersebut terjadilah demo secara besar – besaran untuk membubarkan PKI karena dianggap telah melanggar EksternalFaktor eksternal merupakan faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar lingkungan masyarakat itu sendiri. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari faktor alam, peperangan hingga pengaruh dari kebudayaan masyarakat Alam yang Ada di Sekitar Lingkungan MasyarakatAlam memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Kita tahu jika alam merupakan tempat penyedia segala macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia, mulai dari makanan hingga tempat tinggal. Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk juga mengalami peningkatan. Tidak heran jika kebutuhan akan sumber daya alam juga ikut meningkat akibatnya alam juga ikut terkena dampaknya. Salah satu contohnya pengalihan lahan hutan untuk perumahan sehingga berakibat terjadi bencana alam seperti tanah longsor hingga yang terjadi di suatu wilayah turut mempengaruhi perubahan sosial baik untuk setiap individu maupun masyarakat yang tinggal di daerah peperangan. Sudah tentu jika perang akan melibatkan keseluruhan komponen masyarakat dan membawa perubahan pada masyarakat tersebut baik skala kecil maupun skala besar. Hal ini akan semakin terlihat untuk masyarakat yang mengalami kekalahan, sudah tentu akan ada budaya pemaksaan yang dilakukan oleh negara yang Berasal Dari Kebudayaan Masyarakat LainDi zaman serba maju saat ini, penyebaran informasi juga dapat berlangsung dengan cepat dan hal itu juga mempengaruhi kebudayaan masyarakat lainnya. Dengan adanya internet, masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi baik dalam mencari informasi maupun berkirim pesan. Maka tidak heran jika pos atau mengirim surat sudah tidak digunakan lagi. Tidak hanya itu saja, kerja sama yang dilakukan antara dua negara atau lebih secara tidak langsung memperkenalkan kebudayaan dari masing – masing negara sehingga bisa mempengaruhi perubahan sosial dalam Menurut Paul B. Horton dan Chester L. HuntMenurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt ada beberapa faktor yang juga berpengaruh terhadap perubahan sosial antara lain lingkungan fisik, struktur sosial, kontak dan isolasi, sikap dan nilai hingga kebutuhan yang dianggap FisikDi sepanjang sejarah kehidupan di muka bumi, hampir sebagian besar kelompok manusia mengubah lingkungan fisik dengan cara melakukan migrasi. Migrasi menuju lingkungan berbeda bisa menimbulkan perubahan yang cukup besar di segi kebudayaan. Migrasi sendiri banyak dilakukan oleh masyarakat primitif yang sangat bergantung pada lingkungan fisik guna mempertahankan kelangsungan hidup Dan IsolasiBagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau berada di kawasan lintas negara sudah tentu akan mengalami perubahan sosial dengan cepat. Sebab akan ada banyak unsur kebudayaan yang berasal dari negara lain yang masuk lalu berbaur di dalamnya. Tidak heran jika masyarakat atau negara yang mengalami hubungan dengan negara – negara lain lebih mudah dan cepat mengalami perubahan terlebih dahulu. Berbeda jauh dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman. Mereka cenderung melakukan penolakan dan mempertahankan kebudayaan yang mereka anut selama sosialStruktur sosial juga mempengaruhi tingkat perubahan sosial yang ada di masyarakat secara perlahan, meskipun pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Ada kalanya birokrasi digunakan untuk menekan perubahan, tetapi nyatanya birokrasi yang terlalu terpusat sangat mendukung pengembangan dan difusi perubahan. Jika terdapat suatu kebudayaan yang memiliki hubungan cukup erat dengan unsur budaya lainnya, bukan tidak mungkin jika perubahan yang terjadi akan sangat sulit dilakukan dan beresiko dan Nilai – NilaiUntuk masyarakat modern, perubahan merupakan sesuatu yang sangat wajar untuk dihadapi. Namun bagi suatu masyarakat yang berubah dengan cepat biasanya akan mudah memahami perubahan sosial. Akan ada beberapa anggota masyarakat yang memiliki sikap skeptis dan kritis dalam menghadapi beberapa bagian kebudayaan tradisional mereka dan sudah tentu akan melakukan berbagai macam eksperimen – eksperimen yang DiperlukanKebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat subjektif. Suatu kebutuhan dianggap nyata jika kebutuhan tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Artinya jika seseorang belum merasa butuh, orang tersebut sudah tentu akan menolak perubahan. Dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu bagi masyarakat penjelasan mengenai faktor – faktor penyebab perubahan sosial yang dapat dijelaskan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.